Glitter Words
Wisata Yogya Utk Anak
Wisata Anak2:   - Taman Pintar    www.tamanpintar.com    Deket Malioboro    Buka: Selasa-Minggu 09.00-16.00    Senin libur (kecuali libur Nasional)    Tiket:    Anak-anak: Rp 8.000    Dewasa: Rp 15.000    Gedung Paud: 2-7T Rp 2.000    Playground Gratis   - Gembira Loka    Kebun Binatang    Jl. Kebun Raya No.2    www.gembiralokazoo.com    0274-384666    Buka 07.30-17.30    Tiket:    Hari Biasa: Rp 12.000    Liburan: Rp 15.000    Banyak Wahana Baru   - Kids Fun    Jl. Wonosari km 10    www.kidsfun.co.id    0274-4353435    Tiket:    2T-14T Rp 37.500    >14T Rp 27.500    Renang: >2T Rp 13.000    Ada tiket paketan juga   - Grand Puri Waterpark   Jl. Parangtritis km 9,5 Gabusan    www.grandpuriwaterpark.com   Tiket Liburan Promo:   Senin-Jumat: Rp 25.000   Sabtu,Ahad,Libur: Rp 30.000   Free The Botol + Asuransi   Buka: 08.00-17.00   Quantity min.20 org disk 10%   - Balong Waterpark   Jl. Pleret km 2,2 Timur   Kotagede 0274-4435645   www.balongpark.com   Tiket:   Senin-Sabtu   10.00-18.00 Rp 15.000   Minggu-Libur   08.00-18.00 Rp 20.000   - Museum Merapi Jl. Kaliurang (600mtr arah Selatan dr pintu Gerbang Obyek Wisata Kaliurang)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
KEMENTERIAN KESEHATAN PANTAU PERKEMBANGAN PENYAKIT ESCHERICHIA COLI

Kementerian Kesehatan RI terus memantau perkembangan penyakit akibat bakteri Escherichia coli (E. coli) yang saat ini melanda beberapa negara di Eropa. Kementerian Kesehatan telah menyampaikan surat edaran kewaspadaan kepada seluruh jajaran kesehatan di tanah air. Hal itu disampaikan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan sehubungan kejadian luar biasa (KLB) penyakit akibat bakteri E. Coli yang melanda beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.

Menurut Dirjen P2PL, peningkatan kasus mulai terjadi di Jerman pada pertengahan Mei 2011. Sampai 2 Juni 2011, Jerman menemukan 520 kasus haemolytic uraemic syndrome (HUS) dengan 11 kematian. Selain itu terdapat 1.213 kasus "enterohaemorrhagic Escherichia coli" (EHEC), 6 diantaranya meninggal. Artinya, di Jerman terdapat 1.733 kasus dan 17 kematian .

Selain Jerman, ujar Prof. Tjandra, ada 11 negara lain yang menemukan kasus ini yaitu Austria, HUS 0, EHEC 2 kasus, Czech Republic (0, 1), Denmark (7, 10), France (0, 6), Netherlands (4, 4), Norway (0, 1), Spain (1, 0), Sweden (15, 28), Switzerland (0, 2), United Kingdom (3, 4) dan Amerika Serikat (2, 0).

“Bakteri E.coli dapat ditemukan pada usus manusia dan binatang berdarah panas, sebagian besar strainnya tidaklah berbahaya, tetapi strain tertentu "enterohaemorrhagic E. coli (EHEC)" akan dapat menimbulkan penyakit berbahaya dan mematikan, seperti yang terjadi di Eropa sekarang ini”, ujar Prof. Tjandra.

Gejala penyakit ini berupa sakit perut seperti kram dan diare yang pada sebagian kasus bahkan dapat mengeluarkan diare berdarah (haemorrhagic colitis). Juga dapat timbul demam dan muntah. Masa inkubasi berkisar antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari. Sebagian besar pasien dapat sembuh dalam 10 hari, tapi pada keadaan khusus yang kini juga terjadi pada sebagian kasus di Eropa, penyakit dapat berlanjut menjadi gawat dan berat, yang disebut dengan haemolytic uraemic syndrome (HUS).

HUS ditandai dengan kegalalan ginjal akut, anemia dan kekurangan trombosit ( acute renal failure, haemolytic anaemia and thrombocytopenia ) dan juga gangguan neurologis sampai stroke dan koma. Diperkirakan sampai sekitar 10 persen pasien yang terinfeksi EHEC akan berlanjut menjadi HUS yang angka kematiannya berkisar antara 3 - 5 persen.

Untuk mencegah EHEC dan HUS yaitu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat antara lain mencuci tangan pakai sabun setelah buang air besar (BAB) dan sebelum makan. “Seseorang yang diare disertai pendarahan dan jika menderita sakit setelah bepergian dari Jerman dan kontak dengan penderita segera konsultasi kepada dokter atau petugas kesehatan. Sedangkan WHO, menganjurkan lima kunci untuk keamanan pangan yaitu jaga kebersihan, pisahkan bahan mentah dengan makanan matang, masak makanan sampai matang, jaga makanan pada suhu aman dan gunakan air bersih untuk mencuci bahan pangan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Mengenal Enterohaemorrhagic Esherichia Coli (EHEC) : Si Penyebab Wabah dan Kematian di Eropa

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS menerangkan bahwa bakteri E. coli yang menyebabkan KLB di beberapa negara Eropa saat ini adalah jenis EHEC yang merupakan salah satu strain (grup) E. coli dengan serotype O104:H4. Sedangkan HUS adalah kumpulan gejala penyakit yang merupakan komplikasi infeksi EHEC. Dari semua kasus EHEC 10 persen diantaranya akan berlanjut menjadi HUS yang angka kematiannya berkisar antara 3 - 5 persen.

EHEC mulai menimbulkan KLB di Jerman bagian utara pada bulan Mei 2011 kemudian menyebar di sebagian negara Eropa. Sampai tanggal 8 Juni 2011 jumlah penderita EHEC sebanyak 2.909 orang dengan rincian 760 berlanjut menjadi HUS dengan kematian 19 orang dan 2149 orang tidak menjadi HUS dengan kematian 8 orang.

EHEC ditularkan melalui makanan/minuman yang tercemar kuman (foodborne disease). Penularan bisa melalui: makanan berupa buah-buahan atau sayuran yang dimakan segar (tanpa dimasak), susu yang diminum tanpa proses pengolahan, tangan yang tidak bersih kemudian mencemari makanan/minuman.

EHEC hidup optimal pada suhu 70C - 500C, dapat hidup pada suasana asam (pH 4,4), masa inkubasi 2 - 8 hari (rata-rata 4 hari), mampu memproduksi toksin yaitu Verotoksin (VT) 1 dan 2, tetapi akan mati pada pemanasan suhu 700C selama 2 menit.

Gejala yang ditimbulkan infeksi EHEC adalah sakit perut kadang disertai kram, muntah (50% kasus), panas (30% kasus), diare disertai darah (haemorraghic colitis). Sedangkan gejala HUS: kegagalan ginjal akut (acute renal failure), anemia (haemolytic anemia), trombocytopenia, gangguan neurologis, dan bisa berlanjut pada stroke dan koma.

Cara pencegahan untuk perorangan: Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, kemudian bilas dengan hati-hati dan keringkan menggunakan handuk dapur atau handuk sekali pakai: sebelum menyiapkan, melayani, atau makan; setelah menggunakan toilet atau mengganti popok; sesudah menangani sayuran mentah, atau daging; setelah kontak dengan hewan ternak atau setelah mengunjungi peternakan; setelah setiap kontak dengan tinja dari hewan peliharaan.

Untuk penjamah makanan: setiap orang dengan diare atau muntah harus istirahat dari penanganan makanan; semua buah-buahan dengan kulit harus dikupas dan kemudian dibilas dengan air bersih; semua sayuran harus dicuci dengan baik dengan air bersih, terutama yang tidak akan dimasak sebelum dikonsumsi; memasak semua bahan makanan hingga benar-benar matang (pemanasan >70oC), dengan tetap menjaga kebersihan seluruh proses; hindari penyebaran kuman melalui alat masak, seperti talenan, pisau potong, dari makanan mentah ke makanan matang/siap saji.

Sumber : Depkes RI
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Mengajak bicara janin dapat membentuk kepribadian kelak

Mengajak bicara janin dapat membentuk kepribadian kelak


Untuk perkembangan kecerdasan dan pembentukan kepribadiannya anak kelak, salah satu cara yang bisa ditempuh Ibu maupun Bapak adalah mengajak janin berbicara. Dari hasil penelitian, memperdengarkan musik kepada janin juga bisa mengembangkan kecerdasan anak. Namun memperdengarkan musik kepada janin bukan cuma satu-satunya stimulasi atau rangsangan pralahir yang dapat mengembangkan kecerdasan. Masih ada stimulasi pralahir lainnya, seperti menyanyikan lagu, bercakap-cakap dengan janin, melalui sentuhan, getaran, dan gerakan, hingga permainan cahaya atau gelap-terang.
Selain membuat bayi yang dilahirkan mengalami perkembangan pesat kecerdasannya, juga dalam hal keterampilan motorik kasar-halusnya, komunikasi, dan kemampuan menolong dirinya sendiri. Jadi, "khasiat"nya bukan cuma satu, dan itu sudah dibuktikan dalam banyak penelitian oleh beberapa ahli, seperti ahli neurologi, sosiologi, biokomia, psikologi, dan lainnya.
Soalnya, dari hasil penelitian tersebut juga terungkap, antara lain janin sudah memiliki perasaan, kesadaran, dan daya ingat. Jadi, masuk akal, kan, Bu-Pak?

CALON IBU SEHAT FISIK DAN PSIKIS
Nah, salah satu dari stimulus pralahir tersebut, yakni berkomunikasi dengan janin, tampaknya masih kerap terabaikan. Entah karena si calon ibu dan bapak enggak tahu manfaatnya, atau mungkin takut dikira enggak waras lantaran terlihat ngomong sendiri. Sama halnya kalau kita lagi ngomong dengan bayi, masih banyak, kan, yang berkomentar, "Bayi, kok, diajak ngomong. Dia, kan, belum ngerti. Kayak orang enggak waras aja, deh, ngomong sendirian."
Tak demikian halnya kalau kita memperdengarkan musik kepada bayi atau janin, karena banyak orang sudah mengetahui manfaatnya. Bukankah sudah banyak dan sering media massa cetak maupun radio dan TV mengupas hal tersebut? Padahal, mengajak janin bercakap-cakap sama halnya dengan stimulus musik, "juga memberikan pengaruh positif bila ditunjang oleh berbagai faktor yang menjadi prasyarat penting bagi kelangsungan tumbuh kembang janin. Misalnya, kehamilan tersebut cukup sehat, gizinya baik, dan sebagainya," tutur Isye.
Dalam bahasa lain, stimulus pralahir akan memberi nilai tambah bagi perkembangan kemampuan kognitif janin maupun pembentukan kepribadian si anak kelak, apabila dikandung oleh seorang wanita yang juga sehat secara fisik dan psikis.

TAK MAU DIGENDONG AYAH
Manfaat lain dari berkomunikasi dengan janin, papar Isye, adalah menjalin ikatan batin antara janin dan ibunya kelak. "Juga untuk mengembangkan kepercayaan dirinya di kemudian hari." Sebab, dengan selalu mendapatkan stimulasi pralahir yang menimbulkan perasaan aman secara psikologis baginya, maka ia pun akan mendapatkan rasa aman pula setelah kelahiran.
Lagi pula, tambahnya, dengan si ibu rajin mengajak janinnya bicara, bermain dengan sentuhan ataupun menyanyi, sedikit banyak akan menenangkan perasaan si ibu pula. "Nah, hal ini, kan, bisa membuat rasa nyaman juga pada si janin, sehingga setelah lahir pun ia merasakannya pula," ujar koordinator Program Parental Education di RSAB Harapan Kita, Jakarta, ini. Disamping, bayi pun akan dapat mengenal suara-suara yang sudah biasa didengarnya kala masih berada di perut ibunya. "Ini juga akan menumbuhkan rasa aman padanya karena ia berada di lingkungan yang tak asing baginya."
Itulah mengapa, Isye minta, sebaiknya bukan cuma ibu yang rajin melakukan stimulus pralahir. "Ayah dan kakaknya, kalau si janin adalah anak kedua, sebaiknya juga rajin mengajak bicara janin." Dengan begitu, setelah lahir si bayi pun akan mengenal ayah dan kakaknya. Kalau tidak, "bayi akan menolak kalau digendong ayah." Sering kan, kita dapati bayi yang tak mau digendong ayahnya ? Nah, itu lantaran ia jarang mendengar suara ayahnya.
Pengenalan bayi dengan suara yang telah didengarnya di kandungan juga telah dibuktikan,lo. Seorang ibu di Amerika sering memperdengarkan dongeng pada janinnya sebagaimana ia mendongeng untuk anaknya. Setelah kelahiran, kalau bayinya rewel dan diperdengarkan dongeng tersebut, maka si bayi akan jadi lebih tenang dan asyik mendengarkannya. Reaksinya akan berbeda kala si bayi diperdengarkan dongeng lain yang belum dikenalnya. Tak percaya, silahkan Bapak-Ibu membuktikannya.
Tapi tentu saja stimulus pralahir yang diberikan harus dilakukan berulang kali dan hanya beberapa jenis saja. Soalnya, stimulus ini dimaksudkan juga untuk melatih daya ingat janin. Kalau tidak, ya tentunya setelah lahir si bayi akan lupa. Misalnya, Ibu atau Bapak cuma sekali atau dua kali memperdengarkan dongeng tentang Putri Upik Abu. Maka setelah lahir, jangan harap ia akan ingat dengan dongeng tersebut.

SEJAK USIA KEHAMILAN 5 BULAN
Penting diketahui, dengan memberikan stimulus pralahir dalam bentuk komunikasi, berarti Ibu-Bapak telah merangsang perkembangan otaknya sebelah kiri, sehingga berkembang lebih dini. Bukankah selama ini orang tua biasanya jarang mengembangkan otak sebelah kiri, yang mencakup kemampuan bidang seni dan bahasa?
Metode komunikasi ini sudah dapat dilatihkan pada janin sejak kehamilan berusia 5 bulan atau 20 minggu. Pasalnya, di usia tersebut, janin sudah dapat bereaksi pada suara atau bunyi-bunyian yang berlangsung di luar kandungan. Hal ini telah dibuktikan oleh Prof. Dr. Truby, dokter spesialis anak dan ahli bahasa serta antroplogi dari University of Miami, USA. Ia melakukan penelitian mengenai pengaruh bahasa dan musik terhadap proses belajar pada bayi sejak di kandungan.
Dari hasil penelitian tersebut, ungkap Isye, diketahui bahwa proses belajar sudah dimulai lebih awal, yaitu sejak di kandungan. "Janin sudah dapat mendengar secara jelas pada usia 5-6 bulan dan ia pun dapat menggerak-gerakkan tubuhnya sesuai nada suara dan cara berbicara ibunya," papar lulusan Fakultas Psikologi UI ini.
Tapi berkomunikasinya enggak semata-mata hanya memperdengarkan suara secara pasif, lo, melainkan harus disertai dengan memberikan pengalaman sensasi pada si janin. Misalnya, ibu melatih janin mengenai kata-kata yang mempunyai makna kasih sayang atau cinta. "Nah, komunikasikanlah dengan cara, 'Mama sayang sama Adik,' sambil mengusap bagian perut dimana terasa bagian menonjol dari tubuh tertentu si janin." Lakukan hal itu berulang kali dan konsisten, maka hasilnya akan efektif.

SUARA KERAS YANG BAIK
Selain itu, dalam berkomunikasi dengan janin juga harus diperhatikan suaranya; keras tapi baik. Maksudnya, enggak terlalu lembut, tapi juga tak perlu dengan berteriak atau membentak. "Seperti layaknya kalau kita bercakap-cakap dengan seseorang yang berada di ujung lain ruangan," tukas Isye.
Pasalnya, terang peserta training Diagnostik Perkembangan Bayi dan Anak serta Terapi Musik di Institute Fur Soziale Paediatric Mainz W. Germany dan Kinderzentrum Munschen ini, suara dari luar rahim akan tersaring melalui perut dan air ketuban. Jadi, walaupun pada usia 20 minggu janin sudah bisa mendengar, namun di dalam rahim ia juga mendengar suara lain, seperti suara detak jantung ibunya dan suara air ketuban.
Itulah mengapa, kalau kita ingin bercakap-cakap dengan janin, lakukan dengan mengeraskan suara. Atau, lanjut Isye, "bisa juga dengan menggunakan alat bantu berupa gulungan kertas atau megapon yang diarahkan ke perut ibu." Dengan demikian, suara ibu bisa terbendung atau lebih terkumpul. Konon, karena ada lapisan perut dan air ketuban, maka suara kita akan terdengar lebih memencar kala ditangkap oleh janin.

KATA-KATA YANG DIAJARKAN
Tentunya kala Ibu-Bapak mengajak janin bercakap-cakap ataupun bermain, sebaiknya dilakukan saat ia sedang terjaga. "Janin, kan, juga ada waktunya tidur dan ada waktunya sedang aktif. Nah, lakukanlah saat ia sedang aktif," bilang Isye. Disamping, tujuan kita mengajaknya bicara, kan, untuk memberikan stimulasi. Kalau dilakukan saat ia sedang tidur, tentunya ia tak akan mendengar. Sia-sia, bukan?
Mengenai kata-kata yang diajarkan atau dilatihkan, menurut Isye, bisa beberapa patah kata. "Seperti yang dilakukan dr. Lee Salk, dr. Thomas Vermy, dan F. Rene Van de Carr, M.D., janin dilatih untuk memahami kata-kata utama." Namun, apa saja kata-kata utama tersebut, tentunya akan berbeda-beda sesuai latar belakang sosio-kultural si janin berasal. "Standar umum pasti ada. Biasanya berupa kata-kata yang lazim ditangkap oleh janin, seperti sentuhan, tepuk, usap, tekan, goncang, belai, ketuk, dan sebagainya." Misalnya, saat janin menendang perut, nah, Ibu bisa mengatakan, "Eh, Adik sudah bangun, ya, pakai menendang-nendang segala," sambil Ibu menekan kembali tonjolan dia. "Lama-lama, kalau kita lakukan berulang kali, ia pun akan merespon. Ia akan mengajak main dengan tendangan dan sikutannya."
Yang penting diperhatikan, ingat Isye, jangan pernah memperdengarkan keluh kesah ataupun umpatan bernada depresi. Soalnya, ketidaknyamanan perasaan pada ibu bisa terasakan oleh janin. "Ada seorang pasien anak yang dikirim kepada saya oleh dokter bedah karena punya keluhan diare terus-menerus, namun secara medis tak ada apa-apa. Saya coba telusuri penyebabnya, ternyata saat hamil ibunya menderita tekanan batin yang sangat. Hubungan antara ibu dan janin itu, kan, sangat erat, sehingga apa yang menimpa ibunya, janin bisa ikut merasakan. Hal ini tak baik untuk perkembangan janin," kisah Isye.
Jadi, Bu, saran Isye, kalau lagi hamil dan punya masalah, maka selesaikanlah agar tak berlarut-larut yang akhirnya mengganggu perkembangan janin. "Anak yang berasal dari ibu depresi saat hamil biasanya self confidence-nya juga enggak ada," bilang Isye.
Nah, sekarang sudah paham, kan, Bu-Pak? Sering-seringlah berkomunikasi dengan si janin, ya, tapi kata-katanya harus yang manis dan menyenangkan, lo.

Indah Mulatsih -nakita
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS