Untuk Kesehatan Anak : Dilarang Merokok di dalam Gedung/ Apartemen
Paparan asap tembakau dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada anak termasuk asma, infeksi pernafasan, penyakit metabolik dan bahkan sindrom kamatian janin mendadak.
Tidak ada level aman untuk paparan asap tembakau pada anak. Bahkan tingkat paparan asap rokok tembakau yang sangat rendah masih dapat dikaitkan dengan penurunan fungsi endotel pada anak serta penurunan kemampuan membaca dan fungsi kognitif. Bahkan paparan singkat asap tembakau dapat menurunkan fungsi paru dan menyebabkan peningkatan terus menerus sitokin inflamasi. Angka kesakitan dapat muncul pada tingkat nikotin terendah yaitu 0,015- 0,5 ng / mL yang dapat menimbulkan gangguan perilaku pada anak.
Orang tua perokok merupakan sumber utama penyebab anak menjadi perokok pasif atau perokok kedua. Dalam suatu penelitian dari 25% anak berusia 3 sampai 11 tahun yang terpapar oleh seorang perokok, 6-% anak mempunyai kadar nikotin yang meningkat dan 54% anak mempunyai kadar nikotin yang meningkat tanpa adanya perokok di rumah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa anak tersebut terkena paparan asap tembakau melalui sumber lain dari rumah.
Asap tembakau dapat bermigrasi melalui dinding, jendela dan sistem ventilasi multi unit seperti yang banyak terdapat di apartemen dan gedung tinggi yang bahkan dapat mempengaruhi penduduk di gedung lain yang memiliki unit ventilasi yang sama. Selain penyebaran asap rokok ke apartemen lain, racun tembakau dapat bertahan dan diserap pada permukaan dinding di dalam ruangan setelah masa merokok aktif. Perokok pasif "ketiga" ini dapat kembali memancarkan senyawa beracun yang disimpannya kembali dan kemudia terhirup oleh anak anak yang tinggal di dalamnya.
Berdasarkan sebuah jurnal dari : Wilson K.M., Klein J.D., Blumkin A.K., Gottlieb M., Winickoff P.J., Tobacco-Smoke Exposure in Children Who Live in Multiunit Housing, Pediatrics, 2010; 27 ; 85 - 92
Dari 5002 anak-anak dalam penelitian ini, 73% terkena paparan sebagai perokok pasif dimana anak yang tinggal di apartemen memiliki peningkatan nikotin sebesar 45% daripada anak yang tinggal di rumah terpisah. Anak-anak di apartemen memiliki kandungan rata rata nikotin yang lebih tinggi daripada anak yang tinggal di rumah biasa. Hal ini dapat disebabkna oleh adanya rembesan asap rokok melalui dinding atau sistem ventilasi bersama.
Disarankan kepada pengelola gedung atau apartemen untuk membuat Larangan merokok di dalam gedung / apartemen dan menyediakan ruangan khusus perokok di luar gedung / apartemen. Agar dapat mengurangi paparan rokok pada anak
0 Response to "Untuk Kesehatan Anak : Dilarang Merokok di dalam Gedung/ Apartemen"
Posting Komentar